Assalamu’alaikum Wr Wb,
Redaksi Yth,
Saya baru beberapa lama ini tinggal di dekat pabrik
tahu. Seringkali saya melihat pemilik
pabrik kewalahan dengan imbah tahu karena kalau tidak ada yang mengambil
sebagai pakan ternak, dia khawatir tetangga akan mengeluh karena baunya.
Yang ingin saya tanyakan adalah apakah selain untuk pakan
ternak,limbah tahu bisa juga dimanfaatkan sebagai makanan? Bila demikian tentunya bisa dipakai sebagai
peluang usaha bagi kami. Tolong ya Red,
beri kami info mengenai ini , juga cara membuatnya yang sederhana. Terimakasih..
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Nadira,
Sidoarjo
Wa ‘alaikumsalam Wr. Wb.,
Mbak Nadira, kami yakin mbak Nadira ini
orangnya kreatif, ya, karena hal-hal seperti pemanfaatan limbah ini sampai
terfikirkan. Ini sangat positif, karena memelihara lingkungan sekaligus membuka
peluang usaha.
Selain pakan ternak, ampas
tahu juga bisa digunakan untuk membuat produk pangan dan ampas tahu biasanya
masih cukup mengandung protein karena tidak semua protein dapat diekstrak pada
pembuatan tahu. Beberapa produk pangan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut
;
1.
Tempe
gembus atau menjes dan oncom merah
Pembuatannya
dimulai dari pengepresan ampas untuk mengurangi kadar airnya. Ampas tahu lalu dicampur dengan onggok (ampas
tapioca) atau tepung gaplek dengan perbandingan 5 ; 1. Diaduk hingga rata lalu diayak dengan
saringan agak halus. Selanjutnya
campuran bahan dikukus sekitar 1 jam, dan didiamkan hingga agak dingin.
Selanjutnya
campuran bahan dicetak dalam cetakan kayu yang dialasi daun pisang dan di
atasnya diberi ragi oncom (Neurospora
sp.) atau ragi tempe
(Rhyzopus sp.). Pemeraman dilakukan selama 2 malam pada suhu kamar.
2.
Nata de soya
Nata de
soya dibuat dari air tahu (whey) yang merupakan air sisa penggumpalan
tahu. Air tahu ini biasanya digunakan
dalam pembuatan tahu sebagai bahan penggumpal tahu, tetapi kebutuhannya lebih
sedikit dibandingkan limbah yang diperoleh.
Air tahu masih mengandung bahan-bahan organic seperti protein, lemak,dan
karbohidrat untuk media pertumbuhan bakteri nata.
Pembuatannya meliputi tiga tahap, yakni pembuatan media
fermentasi; inokulasi dengan bakteri A. xylinum pada media fermentasi selama 10 hingga 12
hari; lalu dapat dipanen. Pembuatannya
tidak terlalu sederhana, mungkin
mbak Nadira bisa melihat dulu
proses pembuatan nata de coco yang ada di Sidoarjo.
3.
Kerupuk ampas tahu
Ampas
tahu basah diperas dulu atau di press untuk mengurangi kadar airnya. Ampas tahu basah sebaiknya ditambah anti oksidan sodium
Pyrosulfit (setiap 10 kg ampas tahu basah ditambah 2 g antioksidan). Fungsinya untuk menahan oksidasi sehingga
bahan tidak mudah busuk selama penjemuran dan warnanya tetap cerah.
Setelah
diperas, dipipihkan, lalu dijemur hingga kering. Selanjutnya ditumbuk dan diayak atau
dihaluskan dengan mesin penepung.
Bahan
untuk kerupuk, yakni tepung ampas tahu 300 g, tepung kanji 500 g, soda kue 2 g,
air hangat secukupnya, garam dapur 5 g, bawang putih bubuk 10 g, merica bubuk
10 – 15 g, telur ayam 2 butir, minyak goring 400 g untuk menggoreng.
Cara
pembuatannya adalah mencampurkan semua tepung
dan bumbu serbuk, tambahkan telur dan diuleni dan ditambah air hangat
hingga adonan kalis. Adonan dimasukkan
dalam plastic dan dikukus selama 30 menit.
Setelah
didiamkan semalam, dipotong dengan ketebalan 2mm dan dijemur hingga kering, dan
kerupuk siap digoreng
Demikian jawaban kami, selamat mencoba usaha baru.
Pengasuh : Ida Agustini S.